Rabu, 03 September 2008

amoy warung kopi

singkawang identik dengan sebutan kota amoy.aku mengidentikkan nya sebagai kota sejuta amoy.dimana-mana pasti ada wajah oriental ini.dengan kulit kuning langsat sebagai mana buah langsat dia menghiasi semua wajah kota singkawang.salah satu yang terkenal di singkawang adalah amoy warung kopi. warung-warung kopi di beberapa tempat di singkawang ini menyediakan service "kopi pangku" yang tentu saja dengan sang amoy.minum kopi sambil dipangku..uhm,sensasinya itu.memang amoy-amoy yang umum kenal melalui kasus2 kawin kontrak antara amoy dan laki-laki dari taiwan atau hongkong kebanyakan berasal dari daerah pinggiran kota singkawang.latar belakang keluarga yang miskin tak jarang mengakibatkan mereka kawin dengan laki-laki tersebut. seorang rekan tionghoa juga menyebut seolah membeli kucing dalam karung,sehingga laki-laki yang akan menjadi suami amoy itu belum tahu apakah benar-benar menjadi suami yang baik atau sebaliknya.dari banyak kasus yang ada,misalnya yang ditangani LKBH Peka (dengan pentolannya Rosita Nengsih) atau PSM bu Maya ternyata mereka memang terpaksa menjalani perkawinan tersebut dan tidak sedikit mereka mendapat perlakuan yang kasar dari suami mereka yang ternyata juga banyak yang buruh pabrik,pekerja kasar.bukan suatu rahasia umum lagi kalau kebanyakan etnis tionghoa di singkawang menjalani pernikahan degan cara "kawin foto"yang juga banyak dilakukan oleh laki-laki taiwan atau hongkong dengan amoy2 singkawang.kawin foto ini tentu saja tidak dicatatkan di kantor agama atau catatan sipil sehigga sebagaimana dibilang Nita (seorang polwan caem di polres singkawang)tidak heran kita sangat kurang sekali data-data kasus trafficking atau kdrt yang dilaporkan oleh korban.serba salah.amoy ini juga sering tidak berdaya untuk menolak karena orang tua (entah papa atau mama) yang memaksa.selama ini dari dua amoy yang aku temui masing-masing mengaku papa atau mamanya yang banyak memaksa dia untuk kawin (nama dua amoy tu rahasia,ok?asas konfidensialitas!)tapi yang jelas dari paparan mereka mengenai makcomblang atau cukong alias calo yang memperkenalkan mereka dengan laki-laki taiwan atau hongkong, dan yang memberikan uang kepada ortunya sebagai iming2 agar mau mengawinkan, ternyata mereka berjumlah tiga orang wanita.satu sari singkawang,satunya dari hongkong atau taiwan dan satunya lagi dari jakarta.mereka ini akan datang awalnya bertiga ke rumah dan menemui dia atau kalau si korban tidak mau maka mereka akan mendekati papa atau mama korban yang bersedia untuk mengawinkan anaknya dengan iming2 uang sejumlah 4 juta rupiah saja.nantinya kalau tidak disetujui oleh amoy maka dia dan keluarganya diancem untuk membayar sejumlah puluhan juta uang ganti/yang telah diberikan atau kalau tidak dengan ancaman dilaporkan di polisi atau akan masuk penjara.amoy-amoy tersebut rata-rata berusia belasan tahun ketika dikawinkan dengan tradisi "kawin foto" oleh orang tuanya.satu point,ternyata inferioritas yang dialami oleh perempuan (amoy) juga disebabkan oleh perempuan lain entah ibu/mama dan tentu saja oleh makcomblangnya...

Tidak ada komentar: