Sabtu, 01 Maret 2008

membuat nasi jagung.nasi jagung adalah makanan yang biasa juga dikonsumsi oleh penduduk Rowo dan dukuh-dukuh lain di Tlogopakis Petungkriyono.nasi putih enak dikonsumsi saat masih panas,apalagi ketika hujan dengan lauknya ikan asin dan sambal,..sungguh enak!!ketika menyantap nasi jagung ini,kita harus siap dengan air untuk mendorongnya masuk melalui kerongkongan kita..awas jangan sampai tersedak!nasi jagung ini kalau dibuat oleh tangan seorang ahli,bisa berupa nasi yang lembut dan tidak keras.proses memasak nasi jagung ini sama sekali secara tradisional, dengan menggunakan dandang yang besar dan dimasak di atas tungku tanah yang mempunyai lubang api tiga.masaknya pun memakan waktu lama sebagaimana 'jam terbang'nya yang lama setelah memakan nasi jagung ini...

laki-laki tangguh

salah satu aktifitas sehari-hari penduduk rowo khususnya laki-laki adalah mencari kayu di hutan.kayu-kayu yang didapat biasanya mereka manfaatkan untuk kayu bakar di dapur mereka yang masih tradisional.jarak antara hutan tempat mencari kayu dan rumput kira-kira dua puluh menit(versi mereka),dengan topografi yang landai dan licin.mereka seolah mendaki dan menuruni 'bukit/gunung' untuk mendapatkan kayu bakar dan rumput.pemandangan sekeliling areal tersebut sungguh menakjubkan.air mengalir deras dengan jernih untuk mengairi sawah dan juga dikonsumsi oleh mereka.pohon-pohon pinus yang diambil getahnya merupakan pemandangan yang biasa kita lihat.kincir-kincir air selalu bergerak sesuai dengan volume arus air untuk penerangan rumah-rumah penduduk...

wanita kuat


Merumput, merupakan aktifitas sehari-hari penduduk Rowo Petungkriyono.Merumput dilakukan oleh semua orang yang memiliki ternak (sapi), entah itu laki ataupun perempuan;tua ataupun remaja.mereka biasanya merumput dua sampai tiga kali sehari,pagi-pagi sebelum sarapan di hutan. umumnya mereka menggunakan keranjang rumput,namun ada juga yang hanya diikat sedemikian rupa sebagaimana tampak dalam gambar.wanita hamil pun tetap pergi merumput apabila dia mempunyai ternak.mereka pergi merumput membawa arit, keranjang,memakai alas kaki(sandal ataupun sepatu) namun ada juga yg tidak,selain itu juga mereka menggunakan sarung tangan untuk melindungi tangan.rumput-rumput yang diambil di hutan kemudian diberikan kepada ternak peliharaan mereka yang dikandang di dekat rumah mereka.

Salah satu toilet di dukuh Rowo, Petungkriyono.Toilet seperti ini merupakan gambaran umum yang ada di dukuh-dukuh desa Tlogopakis, letaknya persis di atas kolam ikan (lele),terbuat dari bambu (gedeg) dgn salah satu sisinya terbuka,ukurannya tidak tinggi,hanya separuh badan orang yang duduk menggunakannya.terdapat pancuran air yang selalu mengalir ke kolam dari sebuah pipa pancuran melalui lubang sedemikian rupa tempat pijakan kedua kaki.masyarakat sana belum bisa menggunakan wc (pada umumnya) sebagaimana kita ketahui selama ini...

view in somewhere near Sipetung